Rabu, 10 Desember 2008

CATATAN KECIL DARI KOPDARGAB HMPC JABODETABEKCIK (PERINGATAN ULTAH HMPC KE-5)

KESEDERHANAAN PENUH MAKNA

Desiran angin dimalam pekat kota Hujan, 6 Desember 2008 menyapa lembut pori-pori kulit. Malam menyelimuti langit yang hening. Bagi pribadi yang memahami arti bersyukur pada Sang Maha Indah suasana malam itu benar-benar indah. Malam itu seperti yang sudah diniatkan sebelumnya, HMPC Indonesia chapter Jabodetabokcik menggelar sebuah prosesi kopdar gabungan (kopdargab) dalam rangka gelaran bertajuk peringatan ultah HMPC Indonesia ke-5.

Semua perwakilan chapter di Jabodetabekcik hadir tanpa terkecuali. Larut dalam haru! HMPC tidak sedang berpesta pora yang kadang miskin makna, namun yang diusung justru kesederhanaan yang penuh makna. Sebuah ajang untuk mensyukuri dan menapaktilasi perjalanan selama berkegiatan di HMPC. Sekali lagi ingat jasmerah, jangan lupakan sejarah!. Sebuah perhargaan buat PENDIRI dan SELURUH ANGGOTA HMPC yang dengan peluh keringat tulus jadi garda depan bagi tegaknya panji-panji HMPC di Indonesia.

Gelaran diawali dengan pembacaan agenda acara yang telah disiapkan oleh Arul, sekda HMPC Indonesia wilayah Jabodetabekcik agar alur acara jadi terarah. Pembukaan diawali oleh Arul, lalu dilanjutkan dengan sambutan Bonsai perwakilan dari HMPC Pusat dan dilanjutkan dengan doa. “Kita di HMPC berusaha untuk hilangkan ada junior dan yunior, baru lama semua sama dipandang sama,” begitulah salah satu petikan sambutan Bonsai.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan Nana dan Ary Mom, dua orang perwakilan yang membidani kelahiran HMPC. Nana bercerita kalau HMPC awalnya sebuah community, lalu atas di inisitif beberapa orang diputuskan untuk berubah jadi club. “Kita mesti bersyukur karena HMPC punya AD/ART dan PPTO, karena belum tentu club lain punya itu,” ungkap Nana. Berikutnya Nana mengatakan dengan adanya banyak chapter di seluruh Indonesia, maka ketika kita berpergian ke sebuah tempat baru kita merasa tak asing lagi, karena banyak saudara. Ya, banyak saudara memang mengasyikan.

Lalu Ary Mom mengatakan ibarat sebuah keluarga besar HMPC, kerap tak luput diterpa riak gelombang perbedaan pendapat. Dengan begini kita jadi tahu apa keinginan masing-masing orang sehingga timbul penyikapan yang bijak dalam beraktivitas di HMPC. Hal ini mesti dimahfumi sebagai hal biasa. Justru hal inilah yang membuat organisasi menjadi dinamis. Buktinya HMPC sekarang memiliki banyak chapter di seluruh Indonesia. “Semangat guyup yang yang menjadi ciri HMPC mesti dipertahankan,” bilang Ary.

Berikutnya acara dilajutkan dengan kesan dan pesan perwakilan chapter. Ada beberapa catatan penting yang dikemukakan peserta kopdargab:
• Warga HMPC mesti bersyukur pada sang Maha Pemilik Nikmat, banyak chapter berarti banyak saudara. Jiwa nasiolianalis makin terjaga!
• Memahami dan mematuhi secara dasar isi AD/ART merupakan hal yang wajib dilakukan seluruh anggota, agar tercipta pesepsi sama dalam berkiprah dan berkegiatan di HMPC.
• Ajang Safety Riding Course yang menjadi salah satu pilar kegiatan HMPC mesti terus dipraktikan agar menyebar ke masyarakat umum. Targetnya aktivitas berlaluntas di jalan makin tertib dan aman. Mulailah dari diri sendiri!
• Dalam beraktivitas di HMPC, utamakan dahulu Sang Maha Satu. Lalu, perhatikan keluarga dan juga pekerjaan. Agar aktivitas di HMPC bukan menjadi beban, tapi jadi ringan.
• Jalinan untuk menebarkan bibit persahabatan dengan klub motor lain dan masyarakat wajib terus dijalankan.

Puncak acara dilanjutkan dengan perenungan yang dipandu oleh Arul yang juga Humas HMPCI. Semua peserta kopdargab berdiri menunduk membentuk lingkaran (ingat lambang HMPC yang ada lingkarannya yang berarti persatuan) agar tercipta komunikasi jiwa yang lebih erat. Inti pesan dari renungan ini adalah mengungkap dan mengucapkan rasa syukur pada sang Maha Pemilik Nikmat atas perjalanan HMPC yang memasuki tahun ke-5. Semua larut dan lebur dalam haru, semangat kerendahan membumbung tinggi menembus relung hati yang paling dalam. Tak ada amarah dan caci maki, semua merasa ini adalah bagian dari kelurga yang wajib dijaga keharmonisannya laksana warna oranye (keharmonisan, baca di di AD/ART) yang dipakai sebagai lambang HMPC.

Bagi saya inilah salah satu kopdargab terindah yang pernah saya ikuti. Benar-benar tanpa ingar-bingar pesta pora, namun kesederhanan dan kaya makna amat menonjol. Saya bermohon pada Sang Maha Pemegang Kunci Kesuksesan, agar setiap anggota HMPC dianungi sifat rendah hati dan menghindari sikap arogan di jalan. Dan lebih penting lagi bisa jadi tauladan atau contoh dalam berlalulintas di jalan. Sukses untuk HMPC Indonesia, jaga terus dan pertahankan rasa kekeluargaan yang sudah erat selama ini.

Daerah tergelap dalam mencari kebahagiaan dan keindahan, sebenarnya adalah daerah-daerah di dalam diri. Justru letak 'sumur'kebahagiaan yang tak pernah kering, berada di dalam. Tak perlu juga mencarinya jauh-jauh, karena 'sumur' itu berada di dalam semua orang. (Sumber: Tidak Diketahui)


Rahmat
HMPC 7-60
(Anggota yang dapat kecap surga kuliner di berbagai tempat lantaran aktivitas di HMPC. Nikmati telor asin asli Brebes, nikmatnya pindang ikan Palembang, nikmatnya makanan Pak Giek Semarang, nikmatnya teh Bandung, nikmatnya krupuk kemplang Lampung, nikmatnya asinan Bogor, nikmatnya makanan di warung Kalibata Jakarta, nikmatnya makan ketan Bekasi, dlll. Inilah Indonesia, kaya rasa dan karsa. Enggak nyesel deh! Hal yang terlihat kecil namun punya makna luar biasa).


Nb:
Terima kasih pada HMPC Chapter Bogor yang dengan semangat tinggi mencari tempat parkir yang luas untuk kopdargab, sehingga Megy-Megy dari Jabodetabekcik bisa berbaris leluasa.