Rabu, 12 Maret 2008



HMPC Depok menggelar turing wajib dan pelantikan anggota baru yang bertempat di Puncak,Bogor. Pelaksanaan Jumat & Sabtu (7-8 Maret 2008). Turjib ini merupakan program HMPC Chapter Depok agar terjalin tali silaturahmi antar anggota biar makin erat. Sedangkan pelantikan anggota baru bertujuan memberi pengesahan penuh secara organisasi pada anggota baru HMPC chappter Depok. Selamat buat anggota baru yang dilantik, tunjukkan loyalitas dan kemauan untuk membangun nilai-nilai postif di HMPC.

Ayo tetap Semangat Bro...!!!

Jumat, 07 Maret 2008










Keberanian dan tekad yang tulus memuluskan aksi sosial ini

Mentari di awal Maret baru saja terbangun setelah beristirahat sejenak tak menerangi bumi Bogor. Sementara itu di Desa Rabak ada pemandangan unik, anak-anak SD Rabak 1 dan Kadusewu, Bogor bersinergi atau berkumpul di sisi jalan sambil menggenggam bendera Merah Putih dari bahan plastik. Ya bendera kesatuan Indonesia. Hari itu 1 Maret 2008 kira-kira pukul 9.50 mereka sengaja berbuat seperti itu lantaran pengin menyambut kedatangan rombongan baksos HMPC yang juga didukung penuh dengan Taruna Owner.
Kalau kamu punya hati sekeras baja, disambut seperti itu tentu bakal mencair lantaran mencut rasa haru. Saya merasakan ketulusan di balik penyambutan yang amat mewah buat HMPC dan Taruna Owners ini. Apalagi ketika kamera saya mulau jepret sana-sini, ada sebuah senyum dan harapan yang menggunung tentang masa depan yang lebih cerah.
Satu set tenda dan panggung telah disiapkan. Alunan angklung dari pelajar SD mengalun lembut, suara analog dan naturalnya bikin bulu bergidik. Nada indah dari rangkaian bambu bikin hati tentram. Acara lalu diteruskan dengan penampilan pencak silat. Setelah itu baru sambutan dari kepala sekolah Desa Rabak 1, ibu Nesih, dilanjutkan sam,butan camat, kepala desa, dan lainnya. Berikutnya baru sambutan dari ketum HMPC, PIC Aksi Sosial HMPC, dan PIC dari Taruna Owners. Berikutnya tampil lagi beragam acara dari mulai tari sampai pembacaan puisi.
Sementara di depan panggung berdiri ratusan siswa asyik menyaksikan atraksi yang disungguhkan teman-temannya. Di samping kanan depan dari arah panggung telah terkumpul sumbangan buku bacaan, buku tulis, alat tulis, dan rak buku. Barang-barang ini semunaya untuk dua SD ini.Sementara itu di ruang kelas digelar lomba puzzle persembahan Taruna Owner yang dibantu oleh HMPC untuk penjuriannya. Asli…bro.. suasana jadi meriah sekali.
Waktu terus bergulir, langit Rumpin semakin ceria. Panitia segera menyerahkan secara simbolis sumbangan yang diboyong ke dua SD. Di samping dua set perpustaakan, alat tulis, panitia juga memberikan dana Rp 3 juta untuk 2 SD.”Dana yang sedikit ini mudah-mudahan bisa memperbaiki atap dari seng yang bocor,” ujar saya.
Oh ya sumbangan ini di samping dikumpulkan dari anggota HMPC dan Taruna, juga disponsori PT AHM, Pengajian Ibu di Paris PT AWA, PT Audio Plus, PT Indo Motor Box Givi, Motror Plus, donatur pribadi, dan beberapa klub motor yang simpati dengan aksi ini. Terima kasih sobat..amal kamu tak akan lekang di makan zaman.
Sesi berikutnya dilanjutkan dengan aksi foto-foto baik itu HMPC, Taruna Owners, guru dan siswa. Semua lebur jadi satu. Lihatlah foto bersama yang berhasil diabadikan, semua tersenyum walau sang mentari mulai menyengat ke kulit dengan hangatnya. Aha..indah benar kebersamaan ini.
Menjelang akhir acara buku tulis dan alat tulis masih tersisa. Buku-buku segera dibagikan pada murid yang masih ada. Semua di sana saling bersalaman berbaris rapi, ada suasana erat yang begitu mendalam antara HMPC dengan guru dan siswa SD. Senyum mengembang dari wajah-wajah penuh harapan membuat pikiran saya takjub. Saya hanya bermohon pada sang Maha Kreatif/Maha Pemberi agar aksi sosial yang kita lakukan dapat berdaya guna bagi kedua SD. Satu hal yang saya dapat, kebahagian memberi buat orang banyak memperkaya khasanah batin saya, semua tak bisa dibeli dengan uang.

Rahmat
PIC Aksi Sosial HMPC Untuk Pendidikan
Info lengkap perjalanan aksi dan foto: http://aksisosialhmpc.blogspot.com
7-60
_________________
PESONA KESEDERHANAAN
Pada terminal perhentian, kita kembali dengan tangan yang sederhana dan meninggalkan kerumitan jauh di belakang.