Sumber Foto Prinsip Rajawali: http://pakloh.blogspot.com
Sayap-sayap Rajawali Perak (lambang HMPC), terus melanglang buana. Kali ini yang disingahi dua chapter sekaligus, Chapter Sumedang dan Salatiga (22/11).
Wowwww Luar biasa, berarti secara resmi dua chapter jadi bagian HMPC Indonesia. Segenap jajaran anggota HMPC Chapter Depok mengucapkan salam takjub untuk dilaunchingnya HMPC Sumedang dan HMPC Salatiga yang dilaksanakan secara bersamaan. Semoga dengan beralih nama dari embrio jadi cahpter murni, HMPC Sumedang dan Salatiga semakin eksis, kobarkan semangat pertemanan tanpa pandang bulu pada sesama. MAJU terus HMPC Indonesia.
Semoga kita warga HMPC Indonesia, menjiwai makna yang terkandung dalam lambang atau logo HMPC.
Burung Rajawali bermakna Kekuatan
Lingkaran Bermakna Kesatuan dan Persatuan
Hitam bermakna keteguhan
Perak menunjukkann kecermelangan
Oranye bermakna Keharmonisan
Ya...Rajawali perak dengan kaki dan sayapnya yang kokoh terus melanglang buana, kini singgah secara resmi di Sumedang dan Salatiga. Jadilah Rajawali yang rendah hati, dan paling penting, sekali lagi paling penting, jadilah rajawali yang BERGUNA BAGI ORANG SEKITAR. Semoga Sang Maha Kuat beri kekuatan pada kita untuk terus kokoh berbuat baik dalam lapangan kehidupan ini. Amin, sekali lagi Amin!!!!
Rahmat
HMPC Depok 7-60
Selasa, 25 November 2008
RAJAWALI PERAK TERUS MELANGLANG BUANA (SELAMAT UNTUK HMPC SUMEDANG DAN HMPC SALATIGA)
Diposting oleh Rachmad sadeli di 01.36 0 komentar
Sabtu, 22 November 2008
SEJARAH HMPC CHAPTER DEPOK
Tulisan dan penampilan foto ini di bawah ini, didedikasikan untuk mereka para pilar utama HMPC Depok diawal-awal berdirinya HMPC Depok. Mari kita tempatkan ketulusan mereka di tempat yang pas. Walau beberapa kini tak aktif, saya yakin hati dan pikiran mereka tetap ada ruang untuk HMPC Depok. Banyak kenangan indah terpatri dalam bingkai yang namanya pertemanan telah dilalui.
Buat yang kini tak aktif, kalau nanti ada kesempatan, berkumpulah sesekali dengan kami yang datang lebih belakangan (belia) pada acara kopdar atau acara di HMPC Depok, untuk sekadar mencurahkan atau mentransfer semangat ketulusan dalam berakiparah di HMPC Depok. Rasakanlah bahwa denyut pertemanan itu masih berhembus kuat. Jangan sungkan untuk berkumpul, jiwa semangat pertemanan yang telah bro tanamakan melalui bait-bait tatib yang bro sekalian buat masih kami pakai sampai sekarang. Semoga keringat tulus ikhlas bro sekalian yang menetes dari kulit diberi imbalan setimpal oleh Sang Maha Kasih. Dan semoga HMPC Depok tetap solid dan dinaungi kecerahan pemikiran dalam beraktivitas di lapangan kehidupan positif. Amin!
Rahmat
7-60
Saya haru ketika membaca postingan bro Tatan, mengucapkan selamat pada nggota baru HMPC depok yang baru dilantik beberapa waktu lalu. Buat bro Tatan, motor menciut he..he...bukan halangan untuk menengok warga HMPC Depok.
Keterangan Dua Foto di atas:
HMPC Depok at Tajur
Posted by erwin on Sep 12, '05 6:09 AM for everyone
HMPC Depok jalan-jalan ke Puncak, niatnya sih ke Cipanas... cuma 'dah di tengah jalan, gak sanggup naik lagi, laper cooyy.... Sesudah rest di Tajur, rombongan turun gunung ke Bogor, makan nasi goreng di Taman.. hehehe....
Foto dimabil dari http://erwinwp.multiply.com
TATAN, KETUA CHAPTER PERTAMA HMPC CHAPTER DEPOK
BINYO, KETUA CHAPTER KEDUA HMPC DEPOK
Berdirinya Honda Mega Pro Club (HMPC) Chapter Depok tak bisa dilepaskan dari beberapa orang anggota HMPC yang tinggal di Depok dan kerap kopi darat (kopdar) di HMPC Jakarta (di depan Bidakara, Pancoran). Beberapa anggota itu antara lain, Tatan, Dino, Maday, Dani, dan Erwin. Dari obrolan intensif beberapa orang itu tercetus untuk membentuk embrio HMPC Chapter Depok.
Alasan berdirinya chapter Depok menurut Erwin, berdasarkan pemikiran bahwa daerah Depok itu cukup luas, dan banyak populasi pengendara Megapro di Depok dan sekitarnya. Dan kebetulan waktu itu. tempat ngumpul di Bidakara itu sudah ditutup untuk nongkrong dan mesti mencari tempat baru..
Berdasarkan alasan itu, Tatan melakukan lobi untuk berdirinya embrio chapter Depok ke ketua harian HMPC, Ugly. Lobi berjalan lancar dan pembentukan embrio didukung dengan antusias besar ketua harian HMPC.
Setelah mendapat lampu hijau dari HMPC Jakarta, diusulkan untuk melakukan kopdar yang bertempat di depan sebuah kampus di Margonda (sekarang jadi Bank BNI). Kopdar pertama itu dimulai jam 16.00 sampai maghrib yang dihadiri Dinno, Tatan, Erwin, Maday, Ardy dan jumadi + Ali biker *chapter Bekasi. Setelah beberapa minggu berjalan anggota bertambah. Dimulai dari anggota yang juga kerap kumpul di Bidakara. Di antaranya Jumadi, Oki, dan Bimo.
Tepat 30 April 2005 diadadakan rapat di Pizza Hut, Pesona Khayangan, Depok. Peserta yang hadir Maday, Tatan, Erwin, Dino, Dani, Manto, Yudi F, dan Yudi H. Agendanya waktu itu, rencana pembentukan embrio, pembentuk pengurus, dan cara mencari anggota. Dari rapat itu diputuskan Tatan sebagai ketua embrio chapter, Dani divisi keuangan, Dino divisi.anggota, Erwin divisi turing, dan Yudi F divisi teknik.
Lalu atas usul Bimo, lokasi kopdar pindah ke depan rumah makan Sarimande. Di tempat baru ini diadakan rapat untuk membuat bendera, menyebarkan flayer, dan pembuatan kemeja. Ritual pakai kemeja berdampak pada kenaikkan jumlah anggota menjadi 20 orang. Pada kesempatan itu pula digulirkan adanya nomor anggota seperti yang telah dilakukan HMPC Chapter Bandung.
Waktu itu juga ada banyak pihak yang menginginkan HMPC Depok segera launching. Namun Tatan bersikeras ingin launcing setelah satu tahun. Alasannya ia ingin melihat perkembangan dari sisi jumlah anggotanya. Namun sebelum satu tahun launching, Tatan mengundurkan diri dari ketua embrio chapter lantaran waktu kerjanya dari sore sampai pagi.
Pada saat itu juga diadakan pemilihan ketua embrio chapter yang baru. Terpilihlah Jeffry Wagiu atau biasa disapa Binyo sebagai ketua embrio chapter dan Sumadi atau biasa dipanggil Maday sebagai wakilnya. Di bawah kepengurusan Binyo, waktu kopdar bergeser dari sore jadi malam. Dan tak berapa lama kemudian, tepatnya 29 April 2006 digelar prosesi launcing berdirinya HMPC Chapter Depok di depan rumah makan Sarimade. Lalu tepat pukul 00:15, 30 April 2006 lahiralah HMPC Chapter Depok.
Penulis: Rahmat 7-60
Sumber: Berdasarkan wawancara dengan Erwin dan Sumadi (Maday)
Diposting oleh Rachmad sadeli di 03.37 1 komentar
Label: tULISA
Senin, 17 November 2008
SRC=WAHANA MENCINTAI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN
SRC=WAHANA MENCINTAI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN
Dari Safety Rideing Course (SRC) gabungan
Jabodetabekcik yang dilaksanakan HMPCI Pusat di WTC Mangga Dua (16/11) saya
yang kebetulan hadir di acara itu amat bersyukur pada SANG MAHA MENGERTI lantaran memperoleh
beberapa pemahaman. Dan beberapa pemahan ini menimbulkan rasa, untuk tetap
beraktivitas positif yang makin berkobar di HMPCI. Berikut pemahan dan
inspirasi yang saya peroleh:
Saya ingin mengatakan
betapa dalam aksi safety riding, penyelamatan dan kenyamanan jiwa menjadi titik
fokus utamanya. Kalau sudah begini, maka SRC sama dengan sarana mencintai diri.
Mau contoh? Coba saja apa fungsi memakai helm kalau bukan sarana untuk
melindungi kepala jika kemungkinan terjadi kecelakaan.PAKAI HELM DENGAN BENAR, BERARTI KITA MENGHARAGAI ISI KEPALA KITA.
HELM ITU SEPERTI MAHKOTA, BERIKANLAH MAHKOTA YANG LAYAK UNTUK KESELAMATAN ISI
KEPAL KITA. Lalu, pengajaran teknik menikung yang tujuannya mengamankan anggota
tubuh secara aman ketika berbelok di sebuah tikungan. Berikutnya, teknik
mengerem yang tujuannya untuk mengontrol kendaraan dari kemungkinan kecelakaan
diri sendiri. Dari tiga contoh di atas, jelas ajang SRC merupakan WAHANA
MENCINTA DIRI.
Poin
penting lain, secara pribadi saya amat
bersyukur bisa ngobrol dengan teman-teman HMPCI yang selama ini bersua di dunia
maya. Kalau momen ini kerap dilakukan, saya pikir dapat jadi perekat lebih erat
untuk beraktivitas positif di HMPCI. Kita berbincang tentang website, tentang
aksi soial, kita bicara tentang bagimana memberdayakan anggota agar bisa aktif
berkomunikasi di dunia maya, dll.. Tapi lebih dari itu ada senyum merekah di
wajah-wajah tulus teman-teman yang hadir. Yang saya ajak ngobrol hampir
semuanya mengundang senyum tulus. Apalagi ketika kita makan dan duduk bersama,
ada rasa haru menyeruak. Paling senang, di acara itu cair dengan lelucon canda
penyegar gairah jiwa. Salut untuk
aktivitas SRC yang telah dirampungkan! !!!!
Selain dari aspek teknik berkendara,
turing, dll. Menurut pendapat saya, aspek atau materi tentang psikologi
berkendara (usul saja he..he….) wajib pula mendapat penekanan optimal. Karena
kemampuan safety riding yang bagus tanpa didukung pemahaman psikologi
(kejiwaan) berkendara, maka mudah saja terjadi dampak negatif. Dan bisa jadi
gara-gara kurang pemahaman psikologi berkendara, malah berakibat fatal baik
untuk perorangan maupun rombongan.
Khusus
untuk rombongan turing adalah sangat penting semua pihak mesti mempersiapkan
emosi agar tetap bisa terkontrol. Khusus bagi PETUGAS TURING seperti kapten
perjalanan, safety officer, dan sweeper adalah hal utama yang wajib memiliki
pemahaman psikologi berkendara. Karena yang dibawa bukan rombongan kerbau yang
bisa dicucuk hidungnya tapi ROMBONGAN MAHLUK BERPIKIR DAN MEMILIKI KEPEKAAN
RASA.
Jadi adalah sangat
berbahaya (menimbulkan perpecahan) memilih seorang captain road yang punya
sifat PEMARAH tak mudah dikontrol. Kemarahan demi kebaikan, kadang kalau penyampainnya salah malah
kontraproduktif, utamanya bagi pihak yang yang tak memahami ilmu psikologi.
Benar tujuannya, penyampaianya salah, malah mengundang tak simpati. Malah orang
melihat si pemarah itu terkesan arogan.
Jadi adalah sangat
penting sebuah rombongan dipimpin oleh petugas turing yang bijaksana (memahami
orang lain dan tak mudah menjustifikasi salah dan benar, tapi berpikir dahulu
sebelum berkata). Menurut Kahlil
Gibran, Bijaksana=Hati seluas samudera tak bertepi (selalu berpikir positif)
Lalu, egoisme pengin ngebut petugas mesti
ditahan demi menjaga harmoni barisan turing. Kalau memang mau ngebut itu
benar-benar dilakukan lantaran yakin bahwa semua anggota rombongan sudah dicek
dalam kondisi siap ngebut (di sini kuncinya adalah komunikasi psikologi) dan
jalan benar-benar aman untuk dilalui..
Karena SRC ini dalam
prakteknya untuk aktivitas harian, untuk
semua peserta saya pikir, masalah pemahaman psikologi berkendara harian wajib
pula diberikan. Karena ketika berkendara harian yang dihadapi banyak orang dan
latar belakang berbeda. Dan sekali lagi adalah sangat penting sesorang
menghindari sifat mudah MARAH/EMOSI. Makanya, ketika berkendara, usahakan
pikiran rileks atau jauhi sifat MARAH. Karena sifat marah ini cenderung
menghasilkan pemikiran irasional. Masalah sepele saja kita bisa memaki.
Contohnya, tanpa sengaja di kemacetan,
jalan kita dipotong orang, lalu kita MARAH-MARAH dan meluncurkan bait-bait kata
dengan nada TINGGI plus kasar pula. Lalu lantaran orang yang memotong jalan itu
harga dirinya terluka dan menggangap kita tak sopan, malah marah balik MARAH.
Terjadilan perckecokan, kalau keduanya tak saling ngalah. Waktu terbuang,
rencana banyak terganggu, kita dibayangi kejadian tersebut.
Coba kalau kita gunakan
teguran yang sopan dan dengan senyum, bisa jadi orang yang diberitahu TAK JADI
MARAH, malah bisa jadi meminta maaf dan bilang terima kasih. Kalau terjadi
ribut dapat dikatakan sifat arogan (tak
saling mengalah) bakal muncul pada kedua orang ini, karena sama-sama MARAH.
Enggak mau kan di bilang arogan? Makanya mari kita perkuat memori kita dengan
hal positif agar pancarannya juga diterima BANYAK ORANG DENGAN POSITIF Nah
kalau aksi safety riding dan pengetehuan aspek psikologi ketika berkendara
dipahami maka OTOMATIS KITA MENCINTA DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN.
Tak lupa saya sampaikan, salam salut untuk HMPC Chapter Depok yang hadir dengan 21 Anggota. Dan salut pula buat anggota yang mengikut SRC. Semoga pelajarannya dapat berguna ketika turing, maupun aktivitas harian.
Rahmat
HMPC Depok
7-60
*** Postingan ini saya
dedikasikan untuk bikers yang ingin melibas jiwa arogan (ingin menang, sendiri
dan marah tak pada tempatnya). Dan yang mengontrol emosinya walau kondisi
dirinya sedang banyak masalah, semua dilakukan demi harmoni dengan banyak
orang. Tak lupa ungkapan kata SALUT buat tim div. Turing pusat yang memberikan
materi SRC dengan semangat kuat walau terik matahari menelusup pori-pori kulit.
Semoga aksi ini terus berlanjut. Bangga rasanya beraktivitas di HMPCI. BRAVO HMPCI.
_
Diposting oleh Rachmad sadeli di 19.59 0 komentar
Kamis, 13 November 2008
MASUKAN UNTUK KALENDER 2009 HMPC DEPOK
Berdasarkan kiriman desain kalender dari Adit (mantan Div. Anggota HMPC), saya juga coba kutak-katik photoshop dengan menempatkan foto aktivitas HMPC Depok dan sedikit desain dari saya (masih belajar he..he...). Mudah-mudahan bermanfaat. Nih, contoh-contoh kalender masukan buat Div. Usaha HMPC Depok:
Rahmat
HMPC Depok 7-60
Diposting oleh Rachmad sadeli di 13.28 0 komentar
Rabu, 12 November 2008
SRC GABUNGAN JABODETABEKCIK DI WTC MANGGA DUA
Bro, berikut ini pemberitahuan dari Div. Turing Pusat berkaitan acara SRC Gabungan Se-Jabodetabekcik:
Bersama ini kami sampaikan bahwa HMPC Pusat akan melaksanakan SRC
(Safety Riding Course) untuk Chapter JaBoDeTaBekCi Lanjutan yang Insya
Allah akan dilaksanakan pada :
Tempat : Pelataran Parkir WTC Mangga Dua
Tanggal Pelaksanaan : 16 Nopember 2008
Hari : Minggu
Waktu Pelaksanaan : 08.00 WIB
Untuk keterangan dan informasi selanjutnya akan disounding via KaDiv Touring Chapter masing2.
Demikian, terima kasih.
ACC - Bro Bonsay (KaDiv Touring HMPC Pusat)
Diposting oleh Rachmad sadeli di 14.24 0 komentar
Kamis, 06 November 2008
CURHAT DARI SEORANG BIKERS BIASA
Bro Maday, penasehat HMPC Chpater Depok, kirim email ke saya (Rahmat), tentang curhat seorang bikers biasa yang dikirimkan ke milis HTML. MANTAB BRO!!! Semoga curahan hati ini dapat jadi perhatian ketika kita turing bersama HMPC. Setelah diperhatikan, adalah sangat penting/wajib/kudu/harus kita sebagai warga HMPC mengaplikasikan baik itu ketika turing maupun ketika berkendara sendiri. KITA MUDAH MENGATAKAN "JANGAN AROGAN BRO!", TAPI LEBIH PENTING DAN SANGAT BERMARTABAT BILA KEAROGANAN DI JALAN BENAR-BENAR DILIBAS SAMPAI TAK BERBEKAS. Mudahan-mudahan kita menjadi klub yang santun. Amin! Berikut isi curhatnya:
Curhat dari Sang Bikers "Biasa"
--------------------------------------------------------------------------------
Turing memang mengasyikkan. Ramai ramai berkonvoi bersama rekan rekan
satu club/komunitas, memacu motor di lintasan panjang luar kota yang
memacu adrenalin membuat hujan dan panas jadi tak terasa. Ketika
berkonvoi, rasanya memang gagah sekali dan membuat kita lebih "berani"
terhadap kendaraan lain yang menghalangi laju konvoi.
Tapi, seringkali kita tak sadar bahwa pengguna jalan bukan hanya
konvoi motor kita, namun ada kendaraan lain termasuk bikers bikers
"biasa" yang kita lewati dan merasa tertekan dengan tingkah kita di
jalan. Berikut curahan hati dari sang bikers "biasa" yang dikirimkan
melalui e-mail ke redaksi. Semoga bisa menjadi introspeksi bagi kita
semua :
Salam. Dari Yogyakarta saya ingin sedikit berbagi cerita dengan rekans
riders semua.
Sebuah komunitas dapat memberikan sebuah lingkungan sosial yang baik
dan saling mendukung. Demikian juga dengan komunitas pengendara Tiger
disini. Saya tahu bagaimana persaudaraan terjalin dengan kuat dalam
sebuah komunitas, karena saya juga pernah bergabung dengan komunitas
yang kurang lebih sama.
Namun dalam prakteknya ada beberapa hal-hal yang kurang mengenakkan
muncul disitu. Karena kuatnya pengaruh dari komunitas sehingga anggota
komunitas atau oknum (saya yakin pasti oknum) yang bertindak arogan.
Peristiwa ini sebenarnya terjadi sudah hampir setahun yang lalu, dan
kekecewaan saya sudah mereda. Tapi ketika ada peristiwa yang kurang
lebih serupa, sehingga mendorong saya untuk berbagi kesan dan pesan
kepada rekans riders yang lain.
Sewaktu saya pulang dari Yogya ke Boyolali dengan menaiki motor Honda
Prima, di daerah Klaten saya mencoba mendahului sebuah mobil dengan
kecepatan maksimal yang bisa dicapai dengan Honda Prima tahun 90. Pada
saat posisi saya tepat di sebelah kanan mobil, pas ditengah-tengah,
dari belakang terdengan klakson (atau sirine, saya lupa).
Saya berusaha mempercepat motor, tetapi karena mobil tersebut tidak
lambat dan kecepatan maksimal motor saya juga tidak seberapa tentu
membutuhkan waktu beberapa saat. Sesaat setelah berhasil mendahului
mobil, saya masih di sisi kanan jalan untuk mengambil jarak aman dari
mobil baru kemudian masuk ke kiri. Tetapi nampaknya SIRINE yang
dibelakang saya tersebut tidak terima saya berada di jalurnya (karena
saya tidak lebih cepat dari belakang saya), akhirnya setelah di beri
suara sirine yang cukup banyak akhirnya saya masuk ke kiri (itu juga
bukan karena sirine, tetapi karena memang saya mesti ke kiri (karena
di kanan hanya untuk mendahului mobil).
Kemudian muncullah barisan mas-mas gagah mengendarai motor-motor gede
dengan aksesoris lengkap. Saya sebenarnya sudah cukup jengkel mendapat
hadiah bunyi sirine yang bertubi-tubi. Tetapi ternyata tidak hanya
itu, salah satu (atau beberapa rider...saya lupa), mereka menoleh ke
arah saya dalam waktu yang lama, seolah-olah marah (dari bahasa
tubuhnya mereka ada indikasi ga terima). Jika saat itu saya berhenti
dan buka helm, bisa saja mereka juga berhenti untuk berkelahi dengan
saya (mungkin). Nampak sekali kemarahan mereka seperti orang
terburu-buru yang dihalangi jalannya.
Saya sebenarnya sangat marah. Saya merasa tidak salah, karena
gimanapun juga tidakan saya benar dalam kondisi seperti itu. Jika
ketika saya mendahului mobil, mereka di belakang saya (saya tahu motor
saya tidak cepat), bersabarlah sedikit.
Terlepas dari hal tersebut, saya melihat adanya arogansi dari anggota
komunitas di jalan ketika mereka berkonvoi dengan komunitasnya. Terus
terang sebagai pengguna jalan saya terganggu. Hal tersebut ternyata
terulang lagi pada lain waktu oleh komunitas motor yang lain, tetapi
sama saja. Sikap arogannya masih terlihat di jalan. Kalau orang Jawa
bilang "Lha opo iki dalan'e mbahmu!"
Tolong sampaikan kekecewaan saya ini kepada riders komunitas Honda
Tiger Solo. Semoga mereka semakin hari semakin santun dan masyarakat
menjadi lebih simpatik.
Kepada rekan-rekan riders yang lain, berkendaralah dengan santun,
orang lebih suka melihat orang-orang yang konvoi dengan santun dan
tetap mentaati aturan lalu lintas. Saya yakin pemimpin sudah
mengingatkan angotanya, tapi kesadaran dari dalam dirilah yang menjadi
kuncinya.
Semoga bisa menjadi cermin buat kita semua
Didit Kurniawan
Rider Without Community
Yogyakarta
Diposting oleh Rachmad sadeli di 22.32 0 komentar
Rabu, 05 November 2008
USULAN STIKER KREATIF
Bro, Faysal, Div Usaha Depok, mau bikin sticker kreatif. Mari kita dukung!!! Kalau ada ide mengenai kalimat yang pas, monggo diusulkan ke shout box atau ketika kopdar nanti. Mantabbb bro!!!Tetap Semangat! Berikut petikan usulan bro Faysal:
Assalamualaikum Bro,
Divisi Usaha ada niat mo bikin stiker yang berbau nasihat dan sindiran umum biar ga bosenin,mohon masukannya dong soale ane kurang bisa nge-design n katanya dulu Bro Adit pernah bikin design baju batik yak,boleh ga minta tulung dikirim ke ane kalo ada waktu sei dibikinin lagi hehehe,biar waktu kopdar wajib minggu depan dah bisa disounding ke temen2,karena tinggal 1PR ini aja yang belum terealisasi dari kira2 bulan agustus lalu waktu rapat pengurus yang belum bisa ane kerjain.
Kalo stiker kira2 isinya
- HMPC - All biker are brother
- HMPC - TROTOAR hanya buat pejalan kaki dan biker ga tau diri
- HMPC - Bukan apa yang kita kendarai tapi bagaimana cara kita mengendarai
- HMPC - Berhenti di belakang garis
- HMPC - Nenek2 aja tau kalo helm lebih keras dari kepala
yach....intinya sei stiker ini dibuat semenarik mungkin biar ga bosenin dan ga norak,kalo baju batik pengennya temen2 biar kalo ada undangan resepsi,kita-kita ini punya bajunya jadi ga terlalu beda dan mencolok banget dengan undangan yang lain kalo pake seragam depok apalagi pake kaos,kesannya ga sopan.
ini ane minta tulung pendapat,ide,masukan n terutama contoh designnya ya....
(kalo tulung itu udah lebih dari tolong lho,xixixixi)
Tengkyu n Regard
Faysal
Kadiv Usaha
Diposting oleh Rachmad sadeli di 20.32 0 komentar
Selasa, 04 November 2008
LAPORAN TURING WAJIB GARUT HMPC DEPOK
Berikut laporan Bro Seno dan Doel tentang acara Turjib HMPC Depok:
NO LIMIT FOR BROTHERHOOD
Pada tanggal 1-2 Nov 2008 HMPC Chapter Depok melaksanakan Touring Wajib yang kesekian kalinya dibarengi pula dengan pelantikan calon anggota baru. Pada pelaksanaan acara tourjib kali ini Chapter Depok merencanakan tujuan ke kota Sumedang, akan tetapi pelaksanaan tourjib dialihkan ke kota Garut.
Alasan pemindahan tempat dikarenakan kota Sumedang tidak mempunyai cukup banyak wisata yang menarik, karena animo anggota Chapter Depok yang cukup besar mengenai acara ini maka dicari solusi untuk mencari wilayah yang menarik dan comfortable. Atas bantuan dan suport dari brothers chapter Sumedang mereka siap dan tanpa pamrih membantu kita agar acara terselenggara dengan sukses dan meriah.
Kita beranggakat dari bengkel Ikhsan jam 11 malam melewati jalur rute Puncak-Cianjur, anggota yang ikut pada acara tersebut tercatat sebanyak 25 bikers + 6 boncengers (dibagi 2 kloter), ditambah 5 orang yang datang dengan menggunakan mobil pribadi. Hari Sabtu pagi kita sampai dikota Bandung, dijemput oleh saudara kita dari Sumedang untuk menuju tempat tujuan. Sampai tempat tujuan yaitu daerah wisata air panas Tarogong-Garut kita melepas lelah dari perjalanan kita yang lumayan menguras energi.
Tepat setelah kita makan malam kita melaksanakan kopdar di hotel tempat kita menginap, acara kopdar ini mungkin bisa dibilang kopdar gabungan, karena ikut sertanya beberapa anggota dan pengurus chapter Sumedang yang turut hadir, ditambah ada bro kita dari Chapter Tangerang yaitu Bro Leo turut hadir dalam acara tersebut, beliau habis melakukan single toring dari wilayah Blora, sebenarnya kita menantikan pula kehadiran anggota Chapter Bandung, tetapi cuaca menghalangi kehadiran mereka dikarenakan kota Bandung diguyur hujan deras. Acara puncak pun dimulai yaitu prosesi pelantikan calon anggota baru yang berjumlah 5 orang yaitu, bro Dado, bro Adi, bro Hadi, bro Halim dan bro Lubis. Acara pelantikan kali ini cukup menarik kerena chapter yang lain ikut berpartisipasi dalam prosesi pelantikan, dorong motor tanpa pakaian yang bisa disaksikan oleh banyak orang lalu mencari kunci didalam kolam dilanjutkan dengan memberi tanda tangan ditubuh calon anggota baru oleh panitia.
Setelah semua prosesi selesai semua anggota menyalami dan memberikan selamat kepada calon anggota baru yang kini mereka sah menjadi keluarga besar HMPC Depok. Hari Minggu pagi tepatnya jam 08:00 semua peserta bersiap untuk melakukan perjalanan pulang, kembali ke tempat masing-masing. sayang kita tidak bisa menikmati terlalu lama indahnya dan sejuknya tempat wisata Air Panas Tarogong-Garut, mungkin lain waktu kita bisa kembali lagi. Dalam perjalanan pulang kita di kawal/didampingi sampai kota Bandung oleh bro kita dari Chapter Sumedang. Sesampainya di kota Bandung kita juga dikawal/didampingi oleh beberapa Bro kita dari chapter Bandung sampai keluar kota Bandung yaitu Padalarang. Jalur pulang yang kita lalui yaitu melewati rute Jonggol-Cileungsi. Alhamdullillah semua peserta selamat sampai ditujuannya masing-masing.
Tak lupa kita berterimakasih kepada :
All anggota Chapter Depok
Brothers Chapter Sumedang Romy dkk yang telah membantu kita mencarikan tempat dan mensupport acara kita sampai kita pulang.
Brothers Chapter Bandung yang telah mengawal kita melalui kota Bandung.
Bro Leo Chapter Tangerang yang telah membantu acara kita di lokasi dan menemani kita dalam perjalanan kita.
Seno S
DIV. ACARA
HMPC CHAPTER DEPOK
10380@fif.astra.co.id
___________________________________________________________________________________
GROUP 2 REPORT
GOES TO SUMEDANG (GARUT)
31 – 2 OKTOBER 2008
ROAD CAPTAIN
• SIDO3L 7 062
SAFETY OFFICER
• WAHYU 7 078
• YOYO 7 042
SWEEPER
• ARI 7 077,
• BAYU 7 027
• TEGUH 7 029
ANGGOTA:
• ABDUL HALIM + BONCENGER
• Halim
• KOMENK 7 058
• DICKY 7 057
• ADYASA 7 081
• DADAN 7 082 + UJANG MEKANIK
KEBERANGKATAN.
Grup 2(dua) berangkat dari bengkel sekitar pukul 24:00 WIB. Sesuai arahan yang sudah di berikan perjalanan menuju sumedang akan melalui rute Puncak bogor,sukabumi, cimahi, nagrek. Dalam perjalanan puncak – cipanas motor Adyasa sedikit mengalami masalah tidak kuat nanjak, dan setelah dilakukan pengecekan oleh mekanik, diasumsikan bahwa businya harus diganti. Penggantian dilakukan dengan menggunakan busi second dari bro Dicky. Perjalanan dilakukan kembali dan rest pertama dilakukan di Cipanas (Resto Sederhana).
Setelah rest pertama, perjalanan berikutnya dilakukan setelah menunggu Bro Alex dari grup 1 nambal Ban, Perjalanan cukup menantang melalui kelokan kelokan baik didaerah sukabumi dan juga gunung kapur sebelum Padalarang. Tak terasa waktu sekitar pukul 4:00 dini hari membuat rasa ngantuk sebagian anggota, diputuskan untuk rest sejenak di daerah Padalarang (ada emperan bengkel mobil yg cukup buat istirahat).
Sambil istirahat dan menunggu Grup 1 lewat, kita putuskan untuk berangkat kembali dan melakukan pemberhentian di Pom bensih Cimahi. Setelah melakukan sarapan pagi nasi kuning yg hangat di pagi hari walaupun gerobak kaki lima, tapi nasi kuning hangat dan bakwan cukup special bagi kita untuk mengembalikan stamina para depokers group2.
Berhubung grup 2 masih belum tahu lokasi penjemput dari sumedang menunggu dimana, maka kita menanti kedatangan grup1, setelah grup 1 lewat kita dapatkan bahwa bro Romi dari sumedang akan menunggu di sekitar jalan Soekarno – Hatta.
Grup 2 berangkat dari pom bensin Cimahi sekitar pukul 6:30 pagi menuju Sumedang melewati jalan Soekarno Hatta dengan perubahan komposisi barisan Bro Dicky 7 057 berada di depan membantu safety officer.
Sepanjang jalan Soekarno Hatta dan hingga masuk daerah Cibiru belum ditemukan juga rombongan penjemput maupun grup 1 yang sudah berangkat duluan. Kita putuskan untuk berhenti sambil melakukan komunikasi dengan grup 1. Rupanya Grup satu sudah sampe dijalan menuju Nagrek sehingga di komunikasikan oleh Alex agar Romi menjemput grup2 yang masih di Cibiru. Perjalanan grup 2 dilanjutkan setelah bro Romi dan rekan dari sumedang datang menjemput yang diikuti dengan penggabungan rombongan di daerah nagrek dengan sebelumnnya melakukan pengisian BBM bagi anggota. Rombongan akhirnya sampai di lokasi dengan selamat pada pukul 9:30, walaupun tujuan awal Sumedang tapi ternyata lokasi berpindah di daerah Tarogong Garut.
KEPULANGAN BALIK
Perjalanan balik menuju Jakarta di lakukan dari Tarogong Garut sekitar pukul 9:00 pagi setelah melakukan sarapan pagi dengan menu Nasi Goreng. Rencana rute yang diambil adalah Nagrek, Sukarno Hatta bandung, Padalarang, Jonggol, Cibubur dan finish di Depok.
Secara umum perjalanan pulang aman terkendali, rest awal sebelum makan siang dilakukan dua kali di sekitar lepas nagrek untuk pengisian BBM dan padaleunyi sekitar pukul 10an pagi sambil memberikan kesempatan bagi yang ingin beli oleh oleh kuliner. Group 2 mengambil inisiatip untuk menlanjutkan perjalanan duluan kerena grup 1 masih menunggu ibu boncenger yang masih membeli oleh oleh.
Pemberhentian makan siang dilakukan grup 2 di sekitar gunung kapur pada pukul 11:45. dan 5 menit kemudian disusul sampainya grup 1.
Setelah cukup beristirahat sambil makan siang grup 2 kembali berangkat lebih awal dari grup 1, dalam perjalanan memasuki jalur Jonggol kita menghadapi hujan sedang, diputuskan untuk berhenti untuk memberikan kesempatan bagi anggota menggunakan raincote. Namun Sweeper memberitahunan sepertinya kita ada kekurangan anggota, setelah di cek ternyata empat anggota bro Dadan + mekanik, Bayu dan Teguh. Untungnya 5 menit kemudian mereka sampai di pemberhentian dan ikut bergabung kembali untuk melanjutkan perjalanan. Situasi pertengahan jalan Jonggol yang sedang diperbaiki dan jelan bergelombang di beberapa ruas membuat perjalanan memerlukan kewaspadaan yang lebih jeli.
Rest terakhir dilakukan di Masjid Cariu sekitar jam 14:00. setelah beristirahat sekitar 20 menit, grup 1 sampai juga.
Dari peberhentian ini kita melakukan ucapan selamat berpisah, walau di perjalanan menuju depok masing masing grup masih lengkap. Perjalanan dari Cariu menghadapi hujan lebat dan selepas cibubur setelah melalui panjangnya kemacetan di daerah kota wisata kita terpisah dua kelompok.
Alhamdulillah kita sampai di rumah dengan selamat. Amiiin.
Kesimpulan Perjalanan Touring:
Secara umum cukup bagus, walaupun masih ditemukan sedikit kendala yang mustinya sudah bisa di antisipasi sebelum perjalanan antara lain:
• Membawa suku cadang:
o Busi
o Fuse (Sekering)
o Kabel Kopling
o Ban Dalam (Yg bukan Tubeless)
o Lampu-lampu (head lamp, sign lamp)
o Obat – obatan pribadi.
Depok, 3 Nopember 2008.
Dilaporkan oleh,
ABDUL HARIS
SIDO3L 7 062
Diposting oleh Rachmad sadeli di 02.06 0 komentar