Selasa, 27 November 2007

DELAPAN JAM PENUH MAKNA DI CIKEAS




SRC GABUNGAN HMPC JABODETABEK

DELAPAN JAM PENUH MAKNA DI CIKEAS

Langit Cikeas Minggu (18/11) pukul 8.00 WIB hari itu diselimuti kecerian, tak ada bulir-bulir air menghujam ke bumi. Sementara di atas aspal Cikeas telah berkumpul puluhan orang dengan wajah penuh senyum membuncah mengendarai Honda Mega Pro. Hari itu mereka bersenyawa untuk melaksanakan ajang yang lebih dikenal dengan sebutan Safety Riding Couse (SRC). Rumput, aspal, dan pendopo luas jadi saksi berkumpulnya pribadi berbeda dalam satu naungan yang bernama HMPC.
Suasana terik sinar matahari yang begitu tinggi terasa ringan dihadapi teman-teman HMPC lantaran ada tekad besar untuk memelihara budaya positif. Thank buat bro Kopral dari HMPC chapter Depok, berkat usahanya HMPC bisa memakai lokasi milik POLRI yang amat luas itu.
Materi SRC yang diberikan terdiri dari pengecekan kendaraan, teknik berkendara (rem, posisi zigzag, posisi terhimpit diantara dua mobil), teknik dasar mengendarai, dan panduan bekendara dalam kelompok. Sebuah panduan yang punya tujuan memberikan rasa aman dan nyaman ketika berkendara dengan sepeda motor. Berbeda dengan SRC sebelumnya yang dilakukan hanya per chapter HMPC, ajang kali ini merupakan gabungan chapter di Jabodetabek.
Bonsai, ketua divisi turing HMPC Pusat mengatakan, kalau SRC gabungan ini digagas untuk menjaga tali silaturahmi antar chapter. Apalagi seperti diketahui HMPC di masing-masing chapter memiliki anggota baru yang jumlahnya tak sedikit. Nah ajang ini sangat efektif untuk saling mengenal antar anggota dari beberapa chapter berbeda.
Buat saya ajang ini menimbulkan sensasi penuh makna ketika banyak orang yang sebelumnya tak saling mengenal bersua. Di sini saya dapat merasakan kalau HMPC ini merupakan klub besar yang amat mengagungkan nilai budaya positif. Menegakan disiplin di jalan, teknik berkendara yang benar, tegur sapa, berjabat tangan sesama anggota merupakan contoh budaya positif yang saya maksud.
Hendra, salah satu instruktur SRC yang saya temui mengatakan, aturan turing dan SRC ini dibuat dengan kondisi dan disesuaikan dengan kondisi kekinian yang ada di Indonesia. “Dulu kita susun berdasarkan aturan POLRI dan DLLAJ,” ungkap Hendra. Menurut Hendra lagi, HMPC merupakan salah satu klub yang pernah mendapat pelatihan safety riding dari instruktur safety riding Honda Jepang. “Yang dapat pelatihan hanya HTML dan HMPC,” kata Hendra. Dengan kata lain ajang yang dilakukan SRC di Cikeas merupakan pelajaran dengan grade tinggi dan telah teruji keandalannya..
Satu nilai luhur yang saya dapat, ajang ini murni benar-benar untuk memberikan sebuah pelajaran tanpa pamrih. Di sini tak ada instruktur yang dibayar, semua datang dari kesadaran dan rasa tanggung jawab melestarikan dan menularkan nilai-nilai positif yang telah dituangankan dalam AD/ART HMPC. Bahkan ada orang-orang yang mengeluarkan dana pribadi demi kelancaran ajang ini. (Foto copy materi SRC pakai biaya sendiri he..he…thank bro….. Siapa tuh orangnya?) Semua lebur di bawah payung HMPC, tak ada egoisme chapter. “Semua satu kita adalah HMPC,” kata Ibe, ketum HMPC.
Ibe yang diberi kesempatan menyampaikan pesan dan kesan mengatakan, pentingnya terus menjaga silaturami antar chapter di seluruh Indonesia. Embrio yang telah berdiri perlu dibantu agar bisa menjadi bagian utuh HMPC. Sedangkan buat chapter yang telah berdiri untuk saling kunjung mengunjungi agar jalinan pertemanan yang sudah baik makin dirasakan.
Saking asyiknya menikmati SRC dan panduan berkonvoy, tak terasa langit Cikeas menampakan sinar surya yang akan segera tenggelam. Waktu saat itu menunjukkan pukul 17.00 lebih. Tak terasa delapan jam telah terlewati bersama-sama. Ada perasaan bahagia lantaran hari itu teman-teman HMPC mendapat pelajaran baru. Ada satu harapan semoga ajang ini dapat dilakukan dengan melibatkan seluruh chapter yang ada di Indonesia.

Rahmat
HMPC Chapter Depok 7-60

Kita boleh kumpulkan apa saja dalam hidup ini, namun pada terminal
perhentian, kita kembali dengan tangan yang sederhana dan meninggalkan semua kerumitan jauh di belakang.
Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)

Tidak ada komentar: